Langsung ke konten utama

cara mengubah perspektif orang awam tentang BK

Mengubah Perspektif Mereka Tentang BK
Oleh: Nocke T. Wahyuni

Melihat perspektif orang-orang mengenai Bimbingan dan Konseling, saya jadi tertarik untuk menulisnya dalam sebuah artikel ini karena menurut saya tidak mudah untuk mengubah cara pandang yang sudah ada. Karena dulu saya sempat berpikir akan hal yang sama dengan mereka. Yups tepat pada bulan Agustus 2015 saya memulai langkah saya di salah satu Perguruan Tinggi Negeri yang ada di Sumatera Selatan. Saya mengambil Program Studi Bimbingan dan Konseling. Yah mungkin saat masih awal menjadi Mahasiswi bisa dikatan saya Mahasiswi yang nyasar di Program Studi ini. Loh kenapa demikian? Yups karena awalnya saya tidak  tertarik untuk mangambil Program Studi BK. Entah kenapa saya bisa berada pada jurusan ini? Mungkin karena Allah memilih saya untuk berada disini. Karena saya yakin dengan kalimat “Bahwa yang terbaik menurutmu belum tentu terbaik menurut Allah dan saya yakin bahwa pilihan ini adalah yang terbaik menurut Allah buat saya”
Lalu bagaimana pandangan mereka mengenai Bimbingan dan Konseling (BK)? Setiap kali orang-orang mendengar kata-kata BK yang mereka katakan adalah BK itu polisi sekolah, BK itu tempatnya siswa yang bermasalah, BK itu suka marah-marah, dan setiap orang yang masuk ruang BK adalah siswa yang nakal atau bermasalah. Yah itulah perspektif meraka. Kenapa mereka bisa mengatakan begitu? Karena kebanyakan realita yang terjadi demikian. Awal menjadi Mahasiswi saya tidak mengerti apa itu BK dan pandangan saya sama seperti mereka. Tetapi setelah belajar banyak teori yang berkaitan dengan Bimbingan dan Konseling, ternyata BK itu seharusnya tidak seperti yang mereka katakan. Memang tidak mudah untuk mengubah cara pandang orang secara keseluruhan jika melihat realita yang ada. Apalagi banyak dari Guru BK yang latar belakang pendidikannya bukan dari BK sehingga terjadi kesalahpahaman seperti demikian. Lalu bagaimana cara mengubah itu semua?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengenal Kearifan Lokal yang ada di daerah Pagaralam

Mengenal Kearifan Lokal yang ada di daerah Pagaralam dan kaitannya dengan Bimbingan Konseling Disusun oleh: Nocke T. Wahyuni BAB I PENDAHULUAN 1.1   Latar belakang Perbedaan yang hakiki antara manusia, baik secara individu maupun sebagai anggota masyarakat, dengan makhluk hidup lainnya terutama dengan binatang,  yaitu  terletak  pada  akal, pikiran, dan kemampuan intelektual  yang dikaruniakan Al-Khalik (Maha  Pencipta).  Makhluk  hidup  lain  yang  bukan manusia tidak dikaruniai akal dan budi.  Hal   yang   paling   bermakna   bagi   manusia,   akal   dan   kemampuan intelektualnya “ berkembang dan dapat dikembangkan.  Berdasarkan  yang dikemukakan  di  atas,  maknanya  tidak  hanya  terbatas  pada  unsur-unsur  yang berkaitan  dengan  perilaku  manusia  de...

Lukisan sang Introvert

Lukisan sang Introvert Oleh: Nocke T. Wahyuni Langit terlihat biru seperti biasanya dan awan putih menabuh rindu, tiba-tiba sorot mataku terfokus pada dua orang yang sedang berada di sebuah taman hijau itu. Kulihat seorang introvert yang tengah fokus menikmati alunan musik dan hembusan angin di kala itu, sementara ada salah seorang lagi yang membuat sorot mataku kembali fokus, ku perhatikan ada sosok gadis kecil yang juga ada disana, ia tampak asik berlarian dan mengejar kupu-kupu disekitar taman itu. Aku yang melihat itu mulai beranalogi dan mencoba memahami dua orang tersebut yang membuat sorot mata ku memperhatikan mereka. Ku fikir mereka mempunyai karakter yang berbeda, iya mereka adalah Seorang introvert dan ekstrovert. Sebenarnya Introvert adalah salah satu kepribadian yang dimiliki manusia dari dua yang ada yaitu Ekstrovert lawanya. Orang introvert cenderung  dikonotasikan sebagai orang yang pendiam, tenang, misterius cool katanya sih karena yang ini belum dapat dib...