Langsung ke konten utama

Artikel Catatan di Bangku kuliah

Catatan di bangku kuliah
(Ku pilih BK)
Oleh: Nocke T. Wahyuni

Tepat pada bulan Agustus 2015 aku memulai langkah ku disalah satu Perguruan Tinggi Negeri yang ada di sumatera selatan, aku mengambil Program Studi Bimbingan dan Konseling meskipun awalnya aku tidak pernah terpikir untuk menjadi salah satu mahasiswa BK, aku yang awalnya sangat tertarik pada jurusan Hukum dan juga ilmu politik. Tetapi karena takdir ku memilihku untuk menjadi bagian dari BK. Aku semakin percaya akan kalimat “yang terbaik menurutmu belum tentu terbaik menurut Allah” dan aku semakin yakin pilihan ini adalah pilihan yang terbaik menurut Allah untukku.
Aku memulai aktifitas kuliah seperti biasa, berkenalan dengan teman-teman dari berbagai daerah untuk mengawali hari-hari ku didunia kampus. Awal masuk kuliah semua terasa biasa saja tidak ada yang spesial menurutku di bangku kuliah. Minggu pertama kuliah kakak tingkat sibuk mengajak untuk bergabung di organisasi. karena dari sejak SMP aku adalah anak organisasi, jadi aku hampir ikut seluruh organisasi yang ada di fakultas meskipun aku rasa tidak tertarik pada semua organisasi itu. Karena aku yakin dari sekian banyak organisasi yang aku ikuti itu pasti ada yang lebih dominan dan sesuai dengan minatku. So jangan takut mencoba. Berkenalan dengan banyak orang di organisasi membuatku sedikit lebih betah berada di kampus ini, walaupun hanya berkumpul dan bercanda bersama mereka saat pulang kuliah.
Tapi yang paling sulit aku ubah dalam diriku adalah tingkah ku yang kekanak-kanakan dan juga cengeng yang membuat teman kelasku kerap kali sering bercanda dengan ku dan sengaja membuatku untuk marah dan gaya bicara ku yang seperti cepat membuat sakit telinga saat diskusi menjadi bahan candaan mereka terhadapku. Semakin lama aku semakin merasa betah berada pada jurusan ini, aku merasa hari-hari ku makin berwarna. Meskipun sebalunya sudah berwarna tapi kali ini ada warna yang benar-benar berbeda yang baru kutemukan disini. Belajarku makin semangat ditambah lagi dengan mata kuliah yang seperti psikologi dan kepribadian itu adalah mata kuliah yang sangat aku sukai. Teman-teman yang begitu bersahabat, humoris, ceria, semua itu terasa melengkapi hari-hariku disini meskipun jauh dari orangtua.
Meskipun semua terasa indah dan berwarna tetapi aku terkadang sering berpikir seandainya aku mengambil jurusan ilmu politik hmm....pasti keren! Gimana ya belajarnya? Ahh ya sudahlah tidak baik berandai-andai. Sekarang lakukanlah yang terbaik dan sepenuh hati dari pilihanmu sekarang.
Sekarang mulai memasuki awal semester 3 aku mulai membiasakan diri untuk memakai jilbab yang menutup, mulai terbiasa memakai rok dan juga memakai gamis lebar saat kuliah  meskipun pada awal-awal kuliah aku merasa risih dan tidak terbiasa memakai rok, dan aku merasa kerepotan untuk beraktifitas saat menggunakan rok. Karena sejak awal aku memang orangnya tidak bisa diam dan loncat sana-sini, sungguh tidak terbayang orang yang seperti itu disuruh untuk memakai rok. Yups karena aku bukanlah seperti orang-orang yang feminim.
Menurut ku kuliah bukan hanya sekedar mengejar IPK sempurna, tetapi bagaimana kita menikmati prosesnya secara sempurna. Kuliah tidak hanya pulang setelah selasai tetapi bagaimana kita mampu bersosialisasi dan memanfaatkan waktu luang untuk berinteraksi dengan orang lain dan berbagi hal yang positif untuk menambah pengetahuan kita diluar akademik dengan teman yang tidak hanya satu prodi saja. Kuliah bukan hanya suatu formalitas saja datang ke kampus lalu diam tetapi duduk di bangku kuliah menuntut kita untuk menjadi individu yang kritis dalam memahami ilmu yang kita terima.
Semoga lebih baik J welcome semester 4



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengenal Kearifan Lokal yang ada di daerah Pagaralam

Mengenal Kearifan Lokal yang ada di daerah Pagaralam dan kaitannya dengan Bimbingan Konseling Disusun oleh: Nocke T. Wahyuni BAB I PENDAHULUAN 1.1   Latar belakang Perbedaan yang hakiki antara manusia, baik secara individu maupun sebagai anggota masyarakat, dengan makhluk hidup lainnya terutama dengan binatang,  yaitu  terletak  pada  akal, pikiran, dan kemampuan intelektual  yang dikaruniakan Al-Khalik (Maha  Pencipta).  Makhluk  hidup  lain  yang  bukan manusia tidak dikaruniai akal dan budi.  Hal   yang   paling   bermakna   bagi   manusia,   akal   dan   kemampuan intelektualnya “ berkembang dan dapat dikembangkan.  Berdasarkan  yang dikemukakan  di  atas,  maknanya  tidak  hanya  terbatas  pada  unsur-unsur  yang berkaitan  dengan  perilaku  manusia  de...

Lukisan sang Introvert

Lukisan sang Introvert Oleh: Nocke T. Wahyuni Langit terlihat biru seperti biasanya dan awan putih menabuh rindu, tiba-tiba sorot mataku terfokus pada dua orang yang sedang berada di sebuah taman hijau itu. Kulihat seorang introvert yang tengah fokus menikmati alunan musik dan hembusan angin di kala itu, sementara ada salah seorang lagi yang membuat sorot mataku kembali fokus, ku perhatikan ada sosok gadis kecil yang juga ada disana, ia tampak asik berlarian dan mengejar kupu-kupu disekitar taman itu. Aku yang melihat itu mulai beranalogi dan mencoba memahami dua orang tersebut yang membuat sorot mata ku memperhatikan mereka. Ku fikir mereka mempunyai karakter yang berbeda, iya mereka adalah Seorang introvert dan ekstrovert. Sebenarnya Introvert adalah salah satu kepribadian yang dimiliki manusia dari dua yang ada yaitu Ekstrovert lawanya. Orang introvert cenderung  dikonotasikan sebagai orang yang pendiam, tenang, misterius cool katanya sih karena yang ini belum dapat dib...

cara mengubah perspektif orang awam tentang BK

Mengubah Perspektif Mereka Tentang BK Oleh: Nocke T. Wahyuni Melihat perspektif orang-orang mengenai Bimbingan dan Konseling, saya jadi tertarik untuk menulisnya dalam sebuah artikel ini karena menurut saya tidak mudah untuk mengubah cara pandang yang sudah ada. Karena dulu saya sempat berpikir akan hal yang sama dengan mereka. Yups tepat pada bulan Agustus 2015 saya memulai langkah saya di salah satu Perguruan Tinggi Negeri yang ada di Sumatera Selatan. Saya mengambil Program Studi Bimbingan dan Konseling. Yah mungkin saat masih awal menjadi Mahasiswi bisa dikatan saya Mahasiswi yang nyasar di Program Studi ini. Loh kenapa demikian? Yups karena awalnya saya tidak  tertarik untuk mangambil Program Studi BK. Entah kenapa saya bisa berada pada jurusan ini? Mungkin karena Allah memilih saya untuk berada disini. Karena saya yakin dengan kalimat “ Bahwa yang terbaik menurutmu belum tentu terbaik menurut Allah dan saya yakin bahw...